Kantor Pos Kehilangan Tugas Utamanya ?

Apa yang Anda fikirkan jika terdengar kata Kantor Pos? Sebagian kita berfikir Tentunya adalah sebuah tempat pengiriman surat, paket hingga mendapatkan benda pos seperti perangko hingga amplop. Kantor pos mulai berkembang seiring berkembangnya jaman dan teknologi.
1365147731554997495
Ilustrasi (dok. republika)
Tugas Utama dikesampingkan?
Beberapa waktu yang lalu saya ke Kantor Pos Kepanjen-Malang. Saya Berniat untuk mengirimkan sesuatu, namun ternyata kata tukang parkir kantor pos pada saat itu tutup menjelang istirahat Sholat Jum’at. Meski kelihatannya masih cukup banyak orang yang mengantri, namun kata Tukang parkir itu adalah orang yang mengurus uang pensiunan dan kantor pos akan buka jam 1 siang.
Lewat jam 1 siang setelah Istrirahat Sholat Jum’at saya ke kantor pos itu lagi berniat menuntaskan untuk mengirim, namun ternyata di loket pengiriman surat dan paket ada tulisan “Tutup”. Saya pun bertanya pada petugas lain di kantor pos tersebut, ternyata kata beliau pelayanan sudah tutup. Sedang saat saya tanya bahwa dari tulisan jam buka seharusnya masih buka dijawab oleh beliau buka-nya hanya untuk melayani hal lainnya. Tugas pokok kantor pos pelayanan pengiriman surat dan paket dikalahkan oleh hal lain? Jika menelusuri sejarah Pos dari wikipedia, sejak berkembang tahun 1602 di Indonesia saat jaman VOC; tugas awalnya adalah untuk melayani pengiriman surat-surat dan paket-paket antar tempat.
Memang seiring berkembangnya jaman kantor pos memang mulai berubah fungsi utamanya, karena melayani banyak sekali tugas lain agar kantor pos tetap eksis. Pekembangan dunia Internet yang lebih mudah berkirim kabar juga menjadi hal kantor pos mulai sepi. Terlepas dari hal itu selayaknya tugas utama kantor pos melayani surat dan paket selayaknya tak dilupakan. Tak dapat dipungkiri meski ada penurunan minat berkirim surat, namun perkembangan jasa pengiriman paket juga mulai berkembang. Namun lagi-lagi pos malah ketinggalan dalam segi pelayanan kecepatan dan persaingan harga untuk jasa pengiriman paket.
Saya melihat sendiri di kantor Pos Kepanjen-Malang, hanya ada satu loket pelayanan pengiriman surat bergabung dengan paket; dan itupun letaknya agak ke belakang sehingga jika kita masuk kantor pos ini akan menemui loket seperti untuk pembayaran rekening listrik serta loket pengiriman/penerimaan uang.
1365147936858974495
Ilustrasi (dok. bbc)
Jaringan Luas yang belum terawat?
Pos Indonesia tak dapat dipungkiri adalah sebuah instansi yang bergerak di bidang pos yang memiliki jaringan yang cukup luas jika dibanding jasa pengiriman lain yang beberapa waktu ini berkembang. Hal ini tak lain adalah karena faktor usia yang cukup lama dan pengalaman yang cukup kenyang di bidang pengantaran antar tempat di negeri ini.
Saat bertemu dengan berbagai masyarakat yang memerlukan jasa pengiriman, ternyata sebagian besar memberikan tanggung jawab pengirimannya pada jasa instansi  selain kantor pos. Tentu hal ini cukup aneh jika dilihat pangsa pasar yang besar ini seharusnya bisa ditarik sebagai konsumen kantor pos yang telah memiliki jaringan yang ada di berbagai pelosok Indonesia.
Kenapa banyak masyarakat mengalihkan ke jasa pengiriman selain kantor pos? Melihat berbagai pengalaman masyarakat pula jasa pos Indonesia ini terkadang kurag cepat, ada barang yang rusak di jalan hingga untuk urusan harga memang tak jauh berbeda dengan jasa pengiriman lain. Bahkan jasa pengiriman lainnya memiliki waktu kirim yang relatif lebih cepat yang posisi barang juga bisa dilacak via website jasa pengiriman tersebut.
Pos Indonesia memang terlihat mulai memperbaiki diri dengan berbagai tambahan serta perbaikan di berbagai hal seperti layanan lacak posisi barang kiriman di website pos Indonesia, namun hal tersebut sepertinya masih perlu diperbaiki lagi karena ternyata saat kita melakukan lacak posisi barang jika barangnya belum sampai di website pos Indonesia akan masih tertampilkan masih diterima di tempat asal pengiriman. Posisi dari waktu ke waktu juga belum ditampilkan.
Pada saat beberapa waktu yang lalu saya ke Kantor Pos Pusat Malang, saya menemui bahwa ada seorang ibu yang kebetulan bekerja menjajakan jualannya di dunia online mananyakan apakah ada jasa penjemputan barang ke rumah, ternyata jawaban dari petugas sepertinya kurang jelas karena layanannya memang belum tersosialisasi dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari promosi pos Indonesia di berbagai tempat bukan pada proses penjemputan barang namun pada layanan pos Indonesia yang lain seperti pembayaran administrasi, zakat hingga pengiriman uang.
Semoga Pos Indonesia dengan kantor Pos-nya semakin berkembang dan melayani masyarakat dengan lebih baik hingga mampu bersaing dengan jasa pengiriman swasta yang mulai berkembang ke seluruh pelosok negeri. [SH]

Comments

Popular Posts