Kantor Pos Kehilangan Tugas Utamanya ?
Apa yang Anda fikirkan
jika terdengar kata Kantor Pos? Sebagian kita berfikir Tentunya adalah
sebuah tempat pengiriman surat, paket hingga mendapatkan benda pos
seperti perangko hingga amplop. Kantor pos mulai berkembang seiring
berkembangnya jaman dan teknologi.
- Ilustrasi (dok. republika)
Tugas Utama dikesampingkan?
Beberapa waktu yang
lalu saya ke Kantor Pos Kepanjen-Malang. Saya Berniat untuk mengirimkan
sesuatu, namun ternyata kata tukang parkir kantor pos pada saat itu
tutup menjelang istirahat Sholat Jum’at. Meski kelihatannya masih cukup
banyak orang yang mengantri, namun kata Tukang parkir itu adalah orang
yang mengurus uang pensiunan dan kantor pos akan buka jam 1 siang.
Lewat jam 1 siang
setelah Istrirahat Sholat Jum’at saya ke kantor pos itu lagi berniat
menuntaskan untuk mengirim, namun ternyata di loket pengiriman surat dan
paket ada tulisan “Tutup”. Saya pun bertanya pada petugas lain di
kantor pos tersebut, ternyata kata beliau pelayanan sudah tutup. Sedang
saat saya tanya bahwa dari tulisan jam buka seharusnya masih buka
dijawab oleh beliau buka-nya hanya untuk melayani hal lainnya. Tugas
pokok kantor pos pelayanan pengiriman surat dan paket dikalahkan oleh
hal lain? Jika menelusuri sejarah Pos dari wikipedia,
sejak berkembang tahun 1602 di Indonesia saat jaman VOC; tugas awalnya
adalah untuk melayani pengiriman surat-surat dan paket-paket antar
tempat.
Memang seiring
berkembangnya jaman kantor pos memang mulai berubah fungsi utamanya,
karena melayani banyak sekali tugas lain agar kantor pos tetap eksis.
Pekembangan dunia Internet yang lebih mudah berkirim kabar juga menjadi
hal kantor pos mulai sepi. Terlepas dari hal itu selayaknya tugas utama
kantor pos melayani surat dan paket selayaknya tak dilupakan. Tak dapat
dipungkiri meski ada penurunan minat berkirim surat, namun perkembangan
jasa pengiriman paket juga mulai berkembang. Namun lagi-lagi pos malah
ketinggalan dalam segi pelayanan kecepatan dan persaingan harga untuk
jasa pengiriman paket.
Saya melihat sendiri
di kantor Pos Kepanjen-Malang, hanya ada satu loket pelayanan pengiriman
surat bergabung dengan paket; dan itupun letaknya agak ke belakang
sehingga jika kita masuk kantor pos ini akan menemui loket seperti untuk
pembayaran rekening listrik serta loket pengiriman/penerimaan uang.
Ilustrasi (dok. bbc)
Jaringan Luas yang belum terawat?
Pos Indonesia tak
dapat dipungkiri adalah sebuah instansi yang bergerak di bidang pos yang
memiliki jaringan yang cukup luas jika dibanding jasa pengiriman lain
yang beberapa waktu ini berkembang. Hal ini tak lain adalah karena
faktor usia yang cukup lama dan pengalaman yang cukup kenyang di bidang
pengantaran antar tempat di negeri ini.
Saat bertemu dengan
berbagai masyarakat yang memerlukan jasa pengiriman, ternyata sebagian
besar memberikan tanggung jawab pengirimannya pada jasa instansi selain
kantor pos. Tentu hal ini cukup aneh jika dilihat pangsa pasar yang
besar ini seharusnya bisa ditarik sebagai konsumen kantor pos yang telah
memiliki jaringan yang ada di berbagai pelosok Indonesia.
Kenapa banyak
masyarakat mengalihkan ke jasa pengiriman selain kantor pos? Melihat
berbagai pengalaman masyarakat pula jasa pos Indonesia ini terkadang
kurag cepat, ada barang yang rusak di jalan hingga untuk urusan harga
memang tak jauh berbeda dengan jasa pengiriman lain. Bahkan jasa
pengiriman lainnya memiliki waktu kirim yang relatif lebih cepat yang
posisi barang juga bisa dilacak via website jasa pengiriman tersebut.
Pos Indonesia memang
terlihat mulai memperbaiki diri dengan berbagai tambahan serta perbaikan
di berbagai hal seperti layanan lacak posisi barang kiriman di website
pos Indonesia, namun hal tersebut sepertinya masih perlu diperbaiki lagi
karena ternyata saat kita melakukan lacak posisi barang jika barangnya
belum sampai di website pos Indonesia akan masih tertampilkan masih
diterima di tempat asal pengiriman. Posisi dari waktu ke waktu juga
belum ditampilkan.
Pada saat beberapa
waktu yang lalu saya ke Kantor Pos Pusat Malang, saya menemui bahwa ada
seorang ibu yang kebetulan bekerja menjajakan jualannya di dunia online
mananyakan apakah ada jasa penjemputan barang ke rumah, ternyata jawaban
dari petugas sepertinya kurang jelas karena layanannya memang belum
tersosialisasi dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari promosi pos
Indonesia di berbagai tempat bukan pada proses penjemputan barang namun
pada layanan pos Indonesia yang lain seperti pembayaran administrasi,
zakat hingga pengiriman uang.
Semoga Pos
Indonesia dengan kantor Pos-nya semakin berkembang dan melayani
masyarakat dengan lebih baik hingga mampu bersaing dengan jasa
pengiriman swasta yang mulai berkembang ke seluruh pelosok negeri. [SH]
Comments
Post a Comment